AKHLAQ
PENDAHULUAN.
“ Akulah Alloh, telah Kuciptakan manusia dengan ilmu-Ku. Barangsiapa Ku
kehendaki kebaikan Kubekali dia dengan AKHLAQ YANG MULIA, dan barangsiapa
Kukehendaki kebinasaan Kubekali dia dengan AKHLAQ YANG BURUK”.
= Firman Alloh yang disabdakan Nabi Saw dalam Khadits Qudsi
Riwayat Abusy Syaikh dari Ibnu Umar =
Kenyataan yang ada menunjukkan, bahwa ajaran
Islam dibidang Akhlaq ini kurang menarik bagi ulama dan sarjana-sarjana islam
kita, sehingga hasil karya mereka dibidang ini juga merupakan hal yang langka.
Ataukah sunyi sepinya kitab / buku-buku akhlaq ini disebabkan karena sangat
sedikitnya ulama dan sarjana Islam yang ahli dibiang akhlaq ?
Rosululloh SAW diutus kemuka bumi ini
diantarannya LI UTAAMIMMAA MAKAARIMAL
AKHLAQ. ( Utuk menyempurnakan akhlaq ). Sesuai Sabda Rosululloh SAW :
“ INNAMAL BU’ITSTU LII
UTAAMIMMAA MAKAARIMAL AKHLAQ”.
( Sesunguhnya aku diutus kemuka bumi ini untuk menyempurnakan Akhlaq
yang mulia )
Memahami Sabda Nabi diatas jelas bagi kita, bahwa missi
Islam yang terutama adalah Akhlaq, tetapi justeru bidang yang utama dan
terutama ini tidak banyak disentuh oleh orang Islam sendiri. Orang Islam saat
ini hanya mengejar IPTEK saja tanpa disertai dengan IMTAQ dimana didalamnya
terdapat pendidikan dan pembinaan akhlaq yang selama ini tidak diperhatikan.
Orang tua bangga jika anaknya berprestasi di sekolah dan
didalam kegiatan yang lain, meskipun pembinaan dan pendidikan agama sangat
kurang. Orang tua sangat bangga menyampaikan kepada orang lain bahwa anaknya
berprestasi.
Padahal,
sesuai dengan hadits nabi yang berbunyi
ZAINATAL ‘ILMI AL ADABA WA
TAWADDU’
Yang
artinya : “Perhiasan ilmu itu adalah tata krama dan rendah diri”
Menjadi
pegangan bahwa sepandai apapun orang namun jika tidak disertai dengan akhlaq
yang mulia serta rasa rendah diri, maka ilmunya tidak akan bermanfaat.
Dengan dasar hadits diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
antara IMTEK dan IMTAQ tidak dapat dipisah kedua-duanya. Anak bisa pandai dan
berprestasi dengan ilmu pengetahuan dan anak bisa mempunyai tata krama dan
rendah diri karena iman dan taqwanya. (Jika keduanya sudah tersemai di dalam
pribadi si anak, maka dinamakan anak ‘ALIM dan SHOLEH.)
Dengan mempelajari akhlaq yang mulia ini, akan diketahui
betapa luhurnya dan mulia ajaran Islam di bidang akhlaq, dan dengan begitu
insya Allah akan banyak manfaat yang diambil. Karena itu setiap muslim wajib
memiliki dan mempelajarinya, untuk mencapai apa yang disabdakan oleh Nabi SAW
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya, ialah orang mukmin yang paling baik
akhlaqnya”.
RASULULLAH SEBAGAI SURI TAULADAN
Didalam
masalah ini, ada dua contoh akhlaq atau moral yang perlu kita mengerti.
1. Moral Sekuler
Moral sekuler adalah moral yang tidak berdasar pada ajaran
agama, yang hanya bersifat duniawi. Tentu saja menurut pengertian ini, adalah
moral yang tidak berdasarkan pada kepercayaan kepada Tuhan dan kehidupan
akhirat.
Beberapa moral sekuler :
- Pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan bukan muhrim yang sudah merajalela.
- Cara-cara berpakaian yang tidak menutupi / melindungi bagian tubuh yang rahasia, karena yang diutamakan hanya segi kecantikan dan keindahan saja, dengan tanpa menghiraukan segi-segi yang penting lainnya, seperti segi agama/moral dan segi kesehatan.
- Sistem tunangan atau pacaran yang mereka sudah menganggap bahwa seolah-olah keduanya sudah merupakan suami istri yang sah.
- Pemilihan-pemilihan ratu kecantikan
- Permainan Game
- Makan dengan tangan kiri dengan
berdiri atau berjalan
- Budaya Standing Party
- Merayakan Valentine Day
- Merayakan tahun baru nasional, dll
Sebagian besar Moral Sekuler ini kita dapatkan dan kita
peroleh dari siaran-siaran televisi dan sejenisnya.
2. Moral Keagamaan
Sebagai
orang Islam, tentu saja kita wajib menganut dan melaksanakan Moral Keagamaan,
bukan moral sekuler. Tetapi moral keagamaan yang harus kita anut disitu tentu
saja adalah moral agama Islam, bukan moral agama lain. Dengan kata lain, kita
wajib menjadi orang Islam yang berakhlaq Islam.
Untuk
itu,m maka yang menjadi suri tauladan bagi kita adalah seperti yang difrimankan
Allah didalam AL Quran Surat Al Ahzab : 21
“Sesungguhnya rasululloh itu
menjadi contoh teladan bagi kamu dan bagi orang yang mengharapkan menemui Tuhan
dan hari kemudian, serta mengingat Alah sebanyak-banyaknya”
Pribadi
Rasulullah adalah merupakan anutan atau
contoh teladan bagi kita karena Muhammad sebagai nabi dan utusan Allah sebagai
orang yang paling tau tentang agama yang dibawanya dan paling sempurna dalam
hal mengamalkannya sehingga Allah ridho kepadanya.
Diantara
kemuliaan Akhlaq Rasulullah adalah :
- Tidak pernah menyusahkan ahli rumahnya dalam soal makan, minum atau dalam soal lain
- Ia tidak makan sebelum lapar dan kalau makan tidak sampai kenyang
- Ia tidak pernah memukul siapapu kecuali dalam peperangan
- Ia tidak pernah marah dan berkata kasar kepada pembantu rumah tangganya
- Beliau manusia yang paling lemah lembut, tidak suka disitimewakan dari sahabat-sahabatya
- Ia selalu melayani tamu-tamunya dengan baik, meskipun dengan musuhnya atau pun dengan orang yang lain agama
- Tidak pernah ia ucapkan perkataan yang rendah atau keji
- Ia selalu memulai memberi salam
- Ia suka memerah susu kambingnya dengan tangannya sendiri dan ia urus sendiri keperluan hidupnya
- Ia selalu memuliakan tamu
- Ia sangat kasih dan sayang kepada sesama manusia bahkan juga sayang kepada binatang, dsb
Sebagi
orang Islam, selain kita harus taat kepada Allah, juga harus patuh dan
mengikuti jejak langkah orang yang menjadi nabi dan rasulNya yaitu Muhammad
SAW, dimana jejak langkah beliau inilah yang dinamakan sunnah nabi, yang
menjadi sumber hukum dan ajaran Islam kedua sesudah kitab suci Al Quran.
Seperti
yang difirmankan Allah dalam Al Quran Surat Ali Imron : 31
yang
artinya “Katakanlah, kalau betul kamu
mencintai Allah, ikutilah aku (Nabi Muhammad), niscaya kamu akan dicintai oleh
Allah dan diampuni dosamu. Allah itu Maha Pengampun dan Maha Penyayang”
Beberapa
budi pekerti atau akhlaq yang perlu kita pelajari dan kita diajarkan kepada
generasi kita
1. Akhlaq manusia kepada Tuhan yang didalamnya terdapat pendidikan antara lain menjalin jaliur
vertikal dan horisontal, beriman kepada Allah, beribadah/mengabdi kepada Allah,
tidak mempersekutukan Allah dengan apapun juga, takut kepada Allah, cinta
kepada Allah, ridho dan ikhlas terhadap ketentuan Allah, bertobat dan bersyukur
kepada Allah.
2. Akhlaq manusia kepada Nabi
Muhammad.
-
Beriman kepada Nabi
-
Tunduk patuh kepada Nabi
-
Cinta kepada Nabi
-
Bersholawat kepada Nabi
3. Akhlaq anak kepada Ibu (Surga
dibawah telapak kaki ibu)
Didalamnya mengandung pendidikan birrul walidain sebagai
prioritas pertama dan pendidikan didalam masalah ini bisa diambil didalam Quran
Surat Luqman
4. Memuliakan Guru
Siapa yang disebut guru? Setiap orang didalam hidup ini
tentulah memperoleh pendidikan dan pengajaran dari orang lain. Baik formal
maupun informal atau juga keduanya. Pendidikan formal dilaksanakan di sekolah
atau pondok pesantren, sedangkan pendidikan informal dilaksanakan atau
diperoleh di luar sekolah, melalui ceramah2, membaca buku, dsb.
Baik guru formal maupun guru informal, mereka adalah sama.
Keduanya adalah “Guru” Sedangkan Guru didalam pesantren berfungsi sebagai orang
tua rohani bagi santrinya dan orang tua adalah sebagai orang tua jasmani dari
santri.
Sebab-sebab wajib
memuliakan guru.
Jika kita mengingat bait-bait lagu yang berbunyi “
Kita jadi pintar karna siapa
Kita jadi tahu dengan segala bidang ilmu dari siapa
Kita jadi pintar dibimbing bu guru
Kita jadi tahu dibimbing pak guru
Guru bak pelita,
penerang dalam gulita
Jasamu tiada tara.
Semua
perlakuan tidak wajar kepada guru tidak dapat dibenarkan. Apalagi kalau
ketidakwajaran itu telah meningkat begitu rupa menjadi kejahatan kepada guru.
Sebab Islam mengajarkan banyak keterangan yang menerangkan bahwa hendaknya
murid menghormati dan memuliakan guru.
Sabda
Rasulullah “Muliakanlah orang yang kamu belajar daripadanya” Riwayat Abu Hasan
Al Mawardi
a.
Dengan memperhatikan syair lagu
diatas, maka Guru adalah orang yang sangat mulia
b.
Guru adalah orang yang sangat
besar jasanya
c.
Dilihat dari segi usia, guru lebih
tua daripada muridnya, sedang orang yang muda wajib menghormat kepada orang
yang lebih tua
Tetapi
kadang-kadang, anak merasa kurang simpati / kurang menghormati kepada guru
dikarenakan guru itu sendiri yang mengkondisikan sehingga anak merasa takut,
merasa jengkel dan perasaan lainnya, sehingga rasa hormat murid terhadapa guru
/ anak terhadap orang tua sama sekali tidak ada.
Contoh
:
-
Pada saat anak/murid datang ke
sekolah, atau berpamitan dan mengulurkan tangan untuk bersalaman, maka orang
tua/ guru tidak membalas uluran tangan tersebut dengan hati yang tulus.
-
Membawa maslah –masalah keluarga
di sekolah, sehingga anak disuguhi dengan muka yang masam yuang kadang kala
menyebabkan anak tidak mau bersekolah.
-
Untuk mendidik anak, khususnya
anak TK agar supaya selalu memuliakan gurunya dan mengingat tentang jasa
gurunya, maka langkah awal yang dapat dilakukan adalah misalnya sebelum
anak-anak masuk kelas, seluruhnya dibariskan didepan sekolah sesuai dengan
kelas masing-masing, bersama dengan bapak ibu guru karyawan berjajar di depan
para murid sambil murid diajarkan atau dituntun menyanyikan lagu
“Teng teng bell-e wis
muni, Jam setengah wolu,
Yo iku mertandani
murid podho mlebu
Kanthi nggowo piranti
praboting sinau
Yen wes tata nuli,
diwulang ibu guru”
Setelah itu anak dibimbing untuk berdoa “Rodhitubillah hi robba ......”
Setelah itu sesuai dengan urutan anak-anak dituntun masuk
kelas masing-masing dengan bersalaman dengan bapak ibu guru karyawan sambil
berjalan memasuki kelas diikuti oleh guru kelas masing-masing.
5.
Ukhuwah Islamiyah
Ukhuwah
Islamiyah artinya persaudaraan Islam. Yaitu persaudaraan yang diajarkan oleh
Islam yang berlaku dikalangan sesama orang Islam. Didalam Islam terdapat 3
pengertian Ukhuwah / Persaudaraan :
- Ukhuwah Islamiyah – Persaudaraan sesama muslim
- Ukhuwah Insaniyah - Persaudaraan sesama manusia
- Ukhuwah Wathoniyah – Persaudaraan antar bangsa
Khusus
Ukhuwah Islamiyah misalnya dapat diajarkan
Dalam
pengertiannya yang maksimal yang disebutkan dalam Hadits riwayat Muslim ada 6
perkara yangmenjadi hak antara orang Islam satu dengan yang lain. Yaitu :
IDZA DA’AKA FA AJIB-HU
“Apabila
ia mengundang, wajib kamu penuhi”
IDZASTAN SHOKHAKA FANSHOKH
LAHU
“Jika
ia minta nasehat, nasehatilah dia”
IDZA ‘ATHOSA FA KHAMIDAL LAHA
FA SYAMMIT-HU
“Jika
ia bersin dan memuji Allah, doakanlah ia”
IDZA MARIDLO FA ‘UD-HU
“Jika
ia jatuh sakit, tengoklah ia”
IDZA MATA FAT TABI’ HU
“Jika
ia meninggal, antrakanlah jenazahnya”
6.
SALAM ISLAM.
Didalamnya terdapat pendidikan dan pengertian tentang
bersalam
IDZA LAQITAHU
FASALLIM ‘ALAIHI
“Jika kamu bertemu dengan sesama Muslim, ucapkanlah salam
kepadanya”
Bersalam
dengan orang non muslim
Tata
tertib bersalam
7. Akhlaq kepada tetangga
Didalamnya terdapat pendidikan :
-
Berbuat baik kepada tetangga.
-
Makna berbuat baik kepada tetangga
-
Utamakan yang lebih dekat
PENUTUP
Dalam masalah pendidikan akhlaq ini sangatlah penting. Maka
marilah kita sebagai orang tua mendidik putra putri kita agar supaya memiliki
akhlaq yang baik. Karena sesuai dengan wasiat Rasulullah SAW yang dituangkan
didalam kitab Alkhaqul Banin (Akhlaq untuk anak-anak) beliau menyampaikan
sebagai berikut :
“Wahai ingatlah anak-anakku yang mulia, sesungguhnya akhlaq
yang bagus itu menjadi sebab kebahagiaan kalian semua didunia dan diakhirat.
Karena pasti Allah akan ridho kepadamu dan semua keluargamu memuliakan kamu serta
semua manusia mencintai kamu”. Namun sebaliknya, apabila kamu berakhlaq yang
tidak baik, maka celakalah kamu di dalam dunia dan akhirat dan Allah akan
mengadzab kepadamu dan akan merendahkan kamu semua keluargamu dan semua manusia
akan membenci kamu dan kamu akan diremehkan dan dihinakan oleh semua makhluk
“Maka biasakanlah bertata krama yang baik dan bagus serta
budi pekerti luhur mulai dari kamu kecil agar supaya tumbuh atas dirimu sampai
masa tuamu”
“Sesungguhnya manusia itu tidak melihat kepada seseorang
dari raut mukanya, dari harta bendanya, dari pakaiannya. Tetapi manusia itu
pada melihat kamu dari akhlaqmu.”
Akhirnya
syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, sebab hanya karena
ridho dan restunya maka hasil karya ini dapat terwujud. Semoga tulisan yang
sedikit ini diterima oleh Allah SWT sebagai amal baik kami dan bermanfaat bagi
siapapun yang membacanya fi dinni fi dunya wal akhirah.
Disusun
Oleh
KH. Roikhan Zainal Arifin
Al-Makky
Disampaikan pada acara Forum Silaturrahim Orang Tua Anak Didik TKIM Bhakti Mulia Yogyakarta